Pak Jamarus, Sang Ketua KUB (Kelompok Usaha Bersama)

Oleh : Abdul Musnil Amin, S.PdI, TPL Batu Sasak) 

Jamarus (Batusasak, 13 November 1961) atau akrab disapa pak Marus, adalah seorang warga Batusasak yang telah ikut bergabung dalam KUB Lembaga Ekonomi Desa Teguh Karya Desa Batusasak Kecamatan Kampar Kiri Hulu, beliau adalah ketua KUB I yang mana KUB yang diketuai oleh pak Marus ini berdiri semenjak , 30 Maret 2010.

Dalam keseharian nya bapak  tiga orang anak ini bekerja sebagai petani karet dan kalau kita lihat dalam kesahariannya bapak ini berpenampilan dan hidup sangat sederhana sekali, bahkan kalau kita belum kenal dekat dengan beliau jika kita berjumpa beliau  mungkin kita beranggapan belaiu ini adalah  orang biasa-biasa saja, begitulah sangat sederhana penampilan beliau dalam kesehariannya.
Tapi jangan salah persepsi dulu, bapak yang telah berumur kepala lima ini adalah sosok pemimpin yang aktif khusus didalam kegiatan LED boleh dikatakan bapak ini hampir tidak pernah absen didalam setiap pertemuan dan selalu membina kelompok khususnya didalam tepat waktu pengembalian angsuran pinjaman,jika ada anggota yang terlambat membayar angsuran karena hasil panen belum dijual atau hal-hal yang lain pak marus menyepakati dengan anggota untuk menalangi pembayaran anggota tersebut itulah kebijakan yang diambil selama ini, dan juga pak Marus adalah  seorang yang penuh semangat baik didalam bermasyarakat maupun pembinaan usahanya sendiri, beliau tidak mengenal kata terlambat dan kata-kata sudah tua didalam pengembangan usaha.

Semenjak adanya bantuan dana dari Pemerintah Kampar dalam bentuk Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kampar (PPEMK) beberapa tahun yang lalu beliau ikut bergabung dan membentuk sebuah KUB dibawah naungan LED Teguh Karya, beliau dipercayakan oleh kawan-kawan anggotanya sebagai ketua.

Setelah dibentuknya beberapa KUB dengan adanya perguliran dana sebasarnya Rp. 250.000.000 pada tahap pertama untuk 5 (lima) KUB berdasarkan musyawarah KUB yang diketuai pak marus mendapatkan  bantuan Rp. 50.000.000  yang beranggotakan 10 (sepuluh) orang, jadi masing-masing anggota mendapatkan pinjaman Rp. 5.000.000. begitu juga dengan KUB 4 (empat) yang lainnya dengan bunga 0.5% perbulan atau 6% flat per tahun.

Bagi pak Marus bantuan ini sangat berharga sekali karena selama ini beliau belum pernah mendapatkan pinjaman dari pihak manapun, walaupun boleh dikatan bantuan ini sangat relatif sedikit bila digunakan untuk buka usaha,tapi bagi beliau bantuan ini sangat mengembirakan dan beliau berjanji akan menggunakan bantuan ini sebaik dan semaksimal mungkin karena ini adalah bantuan pemerintah yang harus diberdayakan dan digunakan sebaiknya.

Semenjak mendapat batuan Rp. 5.000.000 tersebut pak Marus mulai berpikir dan merumuskan dengan keluarga untuk mengumpulkan hasil panen sendiri, dengan harapan bisa dijual dengan harga yang agak tinggi, yang mana sebelum mendapatkan pinjaman beliau selalu menjual hasil panen karet berapa dapat panen lansung dijual. Keluarga (istri dan anak-anak) beliau sangat mendukung rencana pak Marus tersebut.

Mulai minggu dan bulan pertama beliau sudah mulai mengumpulkan hasil panen karet mereka, tidak lagi begitu panen langsung dijual untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari karena pak Marus dengan keluarga sudah mempunyai pesrsiapan dana untuk membeli bahan pangan dari pinjaman yang didapat dari LED. Sesuai dengan rencana, pak Marus bisa mengumpulkan hasil panen karetnya sekeluarga dan menjual dengan harga yang agak lebih tinggi kepada toke-toke karet yang ada dikampung, beberapa bulan kemudian dan tuhan selalu memberikan keberuntungan, dan juga modal pak marus sedikit-dikit bertambah beliau berusaha mengembangkan usaha dari mengumpulkan hasil panen karet sendiri dan juga membeli sedikit-sedikit hasil panen karet keluarga-keluarganya dan juga orang lain yang menjual hasil panen kepada nya.

Selang beberapa waktu kemudian usaha pak Marus selalu berkembang, pak Marus tidak lagi menjual karetnya kepada toke-toke karet yang ada dikampung, beliau memberanikan diri menjual karetnya kepabrik walaupun belum berpengalaman tapi dengan keyakinan  atau percaya diri yang kuat beliau bisa menjual karetnya dengan harga yang lebih tinggi dari penjualan sama toke-toke dikampung sebelumnya, sudah beberapa kali beliau menjual karet langsung kepabrik pak Marus  berusaha  mengembangkan usahanya lagi dari menderes karet,membeli karet dan sekarang mulai berjualan barang harian.

Kegiatan ini dilakoni pak Marus dengan seriaus karena dia ingin merubah nasib keluarganya kearah yang lebih baik dan selalu melunasi angsuran di LED sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Pada tanggal 24 Maret 2011 pak Marus dengan anggota KUB yang lainnya melunasi angsuran pinjamannya yang terakhir dan mengajukan pinjaman selanjutnya, sebenarnya pak Marus ingin meningkatkan pinjamannya tahap kedua lebih dari pinjaman tahap pertama, naman musyawarah memutus pinjaman tahap kedua belum dapat ditingkat karena dana yang tersedia di LED belum mencukupi, namun akhir pak Marus dan anggota yang lain pada 27 Mei 2011 mendapatkan pinjaman  sama dengan tahap pertama yaitu RP.5.000.000 per anggota.

Walaupun tidak mendapatkan pinjaman seperti yang diharapkan pak Marus selaku ketua dan juga orang yang sangat menghormati hasil musyawarah. Beliau dengan anggota yang lain menerima dengan senang hati karena masih diberi pinjaman untuk menambah modal usahanya,pak Marus tidak puas dengan usaha-usaha yang didapatinya dia selalu bekerja keras sehingga pada saat ini pak Marus sudah dapat mengumpulkan karet dari hasil panen dan pembeliannya mencapai 2 sampai 3 ton, beliau juga tidak meninggalkan usaha dasarnya yaitu petani karet atau tukang nyadap karet, setelah pulang nyadap karet baru dia melaksanakn usaha barunya.

Selamat dan sukses selalu buat pak Jamarus….. Amin.

Nama                    : Jamarus

TTL                         : Batusasak, 13 November 1961

Agama                  : Islam

Pendidikan         : SD

Jabatan                 : Ketua KUB I

Alamat                  : Dusun II Desa Batusasak Kec. Kampar Kiri Hulu Kab. Kampar

Artikel Terkait